Abstract:
Di Indonesia pendidikan yang mendapat perhatian oleh pemerintah dan masyarakat adalah pendidikan formal dan nonformal karena menjadi tumpuan utama untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), sangat berberda dengan pendidikan informal yang jarang atau bahkan tidak mendapat perhatian terutama pemerintah sedangkan pendidikan di Indonesia dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, nonformal dan informal.
Penelitian bertujuan (1) Mendeskripsikan pengalaman remaja beraktivitas di Pos Kamling; (2) Mendeskripsikan peran masyarakat sebagai pendidikan informal bagi remaja; (3) Mendiskripsikan Pos Kamling sebagai sumber belajar IPS.
Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian: (1) Pengalaman remaja beraktivitas di Pos Kamling terbagi dua macam yaitu pengalaman langsung dan pengalaman pengganti yang diperoleh remaja dengan cara melakukan observasi. (2) Peran masyarakat sebagai pendidikan informal bagi remaja yaitu peran masyarakat pada bidang sosial (Sikap dan Kesusilaan) dan bidang budaya (Kebiasaan, Pengetahuan dan Agama). (3) Pos Kamling sebagai sumber belajar IPS bisa diimplementasikan pada materi interaksi dan lembaga sosial di kelas VII sebagai contoh bentuk interaksi di Pos Kamling dan sebagai lembaga sosial yang ada disekitar lingkungan peserta didik.
Simpulan penelitian: (1) Remaja mendapat pengalaman dari beraktivtas di Pos Kamling dan menjadi pengetahuan bagi remaja. (2) Masyarakat memiliki peran penting sebagai sumber belajar remaja untuk bisa meneruskan sosial-budaya yang dimiliki masyarakat. (3) Pos Kamling bisa diimplimentasikan sebagai sumber belajar IPS.