Abstract:
Kata Kunci: Pelestarian Budaya, Sumber Belajar dan Pembelajaran IPS
Penanaman kesadaran kepada siswa melalui materi pelajaran IPS yang diberikan di sekolah, pada pelaksanaannya juga memerlukan dukungan dari mata pelajaran yang lain. Hal ini karena Monumen Benteng Gunung Madang dapat dikaji dan dikaitkan dengan bidang ilmu sosial maupun ilmu alam. Sehingga pemahaman siswa tentang pentingnya peninggalan bersejarah untuk dilestarikan akan semakin meningkat dan bisa menambah pengetahuan mereka terhadap penggalan sejarah berupa benteng.
Tujuan penelitian mendeskripsikan sejarah Benteng Gunung Madang, untuk mendeskripsikan sejarah Gunung Madang dijadikan sumber belajar IPS dan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran IPS melalui materi situs Gunung Madang di SMP N 4 Martapura
Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa informan, tempat/peristiwa, dan dokumen/arsip. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen/arsip.
Perkembangan lokasi Benteng Gunung Madang berhubungan juga dengan pengembangan Pendidikan, karena Benteng Gunung Madang merupakan lokasi yang kaya akan sumber ilmu pengetahuan dan Pendidikan. Dengan semakin bertambahnya pertemuan yang ada maka ilmu pengetahuan dan Pendidikan akan semakin berkembang. Untuk kebutuhan Pendidikan, salah satu SMP di wilayah Kecamatan Martapura Kota yaitu SMPN 4 Martapura.
Pembelajaran IPS dengan materi Benteng Gunung Madang di Kandangan bisa menumbuhkan kesadaran sejarah bagi siswa kelas VIII di SMPN 4 Martapura. Dengan demikian indikator-indikator kesadaran sejarah tersebut dapat dirumuskan mencakup: menghayati makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang; mengenal diri sendiri dan bangsanya; membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa; dan menjaga peninggalan sejarah bangsa. Namun selama ini tingkat kesadaran sejarah peserta didik masih kurang.