dc.description.abstract |
Beras mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemantapan ketahanan pangan. Pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan besarnya konsumsi, artinya semakin meningkat jumlah penduduk maka jumlah konsumsi beras akan semakin meningkat sehingga ketersediaan beras harus tercukupi. Keseimbangan antara ketersediaan dan konsumsi beras sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Oleh karena itu, pembahasan tentang neraca ketersediaan dan konsumsi beras perlu untuk dianalisa lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan beras, jumlah konsumsi beras serta neraca ketersediaan dan konsumsi beras di Kota Banjarbaru pada tahun 2015-2019. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Dengan menggunakan data time series dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yakni mulai tahun 2015 hingga tahun 2019, diperoleh hasil penelitian rata-rata ketersediaan beras sebesar 3.429 ton yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Jumlah konsumsi beras rata-rata yang diperoleh sebesar 21.687 ton dengan persentase peningkatan sebesar 4,4% per tahun. Dilihat dari rata-rata jumlah ketersediaan beras dengan rata-rata konsumsi beras penduduk, maka Kota Banjarbaru belum mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri. Untuk itu, ketersediaan beras di Banjarbaru dipenuhi melalui kabupaten yang memiliki wilayah sentra produksi beras seperti dari Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala dan dari pulau Jawa sehingga daerah yang produksinya rendah mendapat pasokan beras dari daerah atau kabupaten lain yang menjadi daerah surplus beras. Dengan ini diharapkan hasil panen dapat terserap oleh seluruh masyarakat dan kebutuhan beras masyarakat dapat terpenuhi. |
|