dc.description.abstract |
Penelitian ini untuk meningkatkan kadar DO mengunakan metode cascade
aerator yang berbentuk bendungan atau air terjun yang dikombinasikan
dengan spray aerator, agar lebih banyak terbentuk butiran air saat jatuh di
permukaan air. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kadar DO pada air
sumur yang diambil di dekat kantor gubernur jl. Aneka Tambang, Loktabat
Selatan, kecamatan Banjarbaru Selatan, kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Variasi debit yang digunakan ialah 20 L/s, 30 L/s dan 40 L/s untuk mengetahui
kinerja alat cascade aerator, sehingga dapat mengetahui variasi debit transfer
oksigen tertinggi. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar DO (Dissolved
Oxygen) atau oksigen terlarut adalah Horiba U-50, pada alat itu juga terdapat
pengukuran suhu, pH dan TDS. Pada pH terjadi perubahan signifikan yang
mulanya 8,3 menurun hingga 7,1, namun untuk TDS hanya terjadi perubahan
kecil saja. Data kadar DO di masukan ke dalam microsoft excel sehingga
mendapatkan hasil efisiensi pada suhu 20. Sempel air sumur yang diambil di
dekat kantor gubernur Banjarbaru diuji di laboratorium hidrolika, hasil
pengujian kadar DO awalnya yaitu berkisar 5,49-5,57 mg/L. Setelah penelitian,
didapatkan hasil pada variasi 40 L/s kadar DO terlihat paling tinggi untuk
pertukaran oksigen yaitu berkisar 8,16-8,32 mg/L. Hasil data tersebut diambil
rata-rata menjadi kadar DO awalnya yaitu 5,54 mg/L dan kadar DO setelah
proses di alat cascade aerator yaitu sebesar 8,24 mg/L, selisih kadar DO
tersebut sebesar 2,70 mg/L. Selain itu dilakukan penelitian lain terkait
parameter pH dan TDS, untuk nilai pH ada perubahan signifikan yang terjadi
pada debit 40 L/s dari ketiga hari penelitian itu didapatkan nilai rata-rata untuk
pH tersebut sebesar 7,3. Lalu pada nilai TDS ada perubahan kecil saja
sehingga tidak terjadi perubahan yang signifikan.
Kunci: Oksigen terlarut, Cascade Aerator, air sumur, debit |
|