dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk organik fermentasi terhadap pertumbuhan bibit tanaman kelor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai bulan Mei 2020, dengan lokasi penanaman kelor di Komplek Wirapratama III Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan delapan kali ulangan, sehingga terdapat 40 satuan percobaan. Perlakuan penelitian ini sebagai berikut: D0 = Pupuk dasar (kontrol); D1 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 10 ton/ha; D2 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 20 ton/ha; D3 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 30 ton/ha; D4 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 40 ton/ha; Peubah yang diamati adalah waktu muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tanaman, dan produksi daun segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap waktu muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tanaman, dan produksi daun segar. Terdapat kecenderungan pada dosis 20 ton/ha diperoleh rata-rata waktu muncul tunas lebih cepat (10,50 hari), jumlah tunas lebih banyak (6,13 tunas), tinggi tanaman paling tinggi (208,38 cm) dan produksi daun segar paling tinggi (402,50 g), sebaliknya pada dosis 30 ton/ha diperolehrata-rata waktu muncul tunas palinglambat (14,00 hari), jumlah tunas palingsedikit (3,88 tunas), tinggi tanaman paling rendah (145,63 cm) dan produksi daun segar paling rendah (136,25 g).
Kata kunci: Pertumbuhan, tanaman kelor, pupuk organik fermentasi, muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tanaman, produksi segar |
|