dc.description.abstract |
Rancangan atau desain berperan sebagai penentu persyaratan, spesifikasi, dan kriteria teknik untuk mencapai sasaran serta urutan teknis pengerjaanya. Salah satu hasil rancangan pada perencanaan tambang adalah batasan akhir penambangan (pit limit). Pit limit yang dirancang selanjutnya akan dibagi kedalam tahapan-tahapan penambangan yang lebih kecil (sequence).
Suatu perencanaan tambang sebelum mencapai batas akhir penambangan diperlukan teknik dalam penanganannya yaitu dengan membagi pit menjadi bagian - bagian yang lebih kecil agar lebih mudah dalam penanganannya. Pada PT Borneo Alam Semesta akan membuka pit baru yaitu M20 dan perlu adanya perencanaan tahapan penambangan.
Pit M20 PT Borneo Alam Semesta memiliki cadangan batubara sebesar 484.666 MT dan overburen yang harus dikupas sebesar 1.380.134 BCM dengan SR 2,85 dan luas area 12,40 Ha. Squence yang dibuat triwulan sebanyak 3 triwulan, pada triwulan I sebanyak 419.117 BCM overburden yang harus dikupas dan sebanyak 140.183 MT batubara yang harus diambil dengan SR 2,98. Sedangkan pada triwulan II sebanyak 468.700 BCM overburden yang harus dikupas dan sebanyak 171.596 MT batubara yang harus diambil dengan SR 2.73. Dan pada triwulan III sebanyak 492.315 BCM overburden yang harus dikupas dan sebanyak 172.888 MT batubara yang harus diambil dengan SR 2,84. |
|