Abstract:
Intrusi air laut ke dalam air rawa menyebabkan air rawa menjadi tidak layak konsumsi yang disebut air rawa asin. Pengolahan air rawa asin dengan proses koagulasi belum mampu menyisihkan bahan organik dan salinitas secara keseluruhan, sehingga dilakukan proses hibrid koagulasi dan membran nanofiltrasi menggunakan koagulan tanah lempung gambut. Metode koagulasi yang digunakan adalah jartest dengan sistem aliran dead end untuk nanofiltrasi. Membran nanofiltrasi pada penelitian ini memiliki nilai permeabilitas sebesar 1,4565 L/jam.m2. Dosis optimum TLG untuk proses koagulasi adalah 4 g/L dengan pH 8 serta penyisihan UV254 dan UV456 sebesar 78,77?n 70,78%. Kondisi operasi terbaik proses hibrid koagulasi dan membran nanofiltrasi adalah pada tekanan operasi 14 bar, pH 8, dan dosis optimum TLG 4 g/L. Fluks yang dihasilkan sebesar 9,75 L/jam.m2 dengan penyisihan UV254, salinitas, TDS, UV456 masing-masing sebesar 90,91%, 92,75%, 96,175%, 86,46%, dan pH akhir 4,74. Pra perlakuan koagulasi TLG dapat meningkatkan kinerja membran. Nilai fluks permeat meningkat 21,08% serta rejeksi UV254, salinitas, TDS, dan UV456 meningkat masing-masing 4,06%, 1,845%, 4,43%, dan 5,58%. Penggambaran model fouling membran yang paling tepat untuk proses hibrid koagulasi dan membran NF-SA dengan koagulan TLG adalah Kurva Saturasi.