dc.description.abstract |
Jika dilihat dari biaya operasi dan pemeliharaan stasiun hidrologi kian besar dari tahun ke tahun yang dikarenakan umur dari peralatan stasiun yang semakin aus maka diperlukan studi rasionalisasi jaringan stasiun hidrologi yang berada pada DAS Kapuas Wilayah Sungai Barito untuk mendapatkan stasiun hidrologi yang efektif dan efisien, kesalahan di dalam pencatatan data dasar hidrologi suatu DAS (daerah aliran sungai) akan mendapatkan data yang kurang efektif. Analisis rasionalisasi ini dilakukan pada stasiun hidrologi yang ada pada DAS Kapuas Wilayah Sungai Barito yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui UPT Balai Wilayah Sungai Kalimantan III. Rasionalisasi jaringan stasiun hidrologi ini dengan menggunakan metode Kagan Rodda dan Kriging. Dari data yang didapatkan tersebut terdapat data yang hilang maka dari itu dilakukan pengisian data curah hujan yang kosong akibat ke - ausan peralatan hidrologi dengan metode Inverse Square Distance (ISD). Dilakukan uji kepanggahan data dengan metode Double Mass Curve (DMS) untuk mengetahui konsistensi data. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Kagan Rodda di dapatkan 7 stasiun hujan baru dengan pemindahan stasiun yang ada pada saat ini sebanyak 2 buah, sehingga total keseluruhan menjadi 14 buah stasiun hidrologi. Kemudian dari hasil analisis metode kriging permodelan semivariogram dengan tiga model perhitungan yaitu Spherical, Exponential, dan Gaussian didapatkan nilai Root Mean Square Error yang paling terkecil dari metode Gaussian dengan jumlah stasiun rekomendasi sebanyak 8 buah pos hujan baru.
Kata Kunci: Kerapatan pos hujan, DAS Kapuas, Kagan Rodda, kriging |
|