Abstract:
Keberadaan Bahan Organik Alami (BOA) merupakan penyebab utama terjadinya fouling membran pada air sungai. Fouling menghambat kinerja dari mikrofiltrasi (MF). Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan proses hibrid pra-pengolahan koagulasi satu-tahap dan membran MF-SA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik awal air sungai, membran MF dan kodisi optimum koagulasi satu-tahap, serta mengalisis model pembentukan fouling yang tepat untuk menggambarkan proses koagulasi satu-satap dan MF-SA. Proses koagulasi menggunakan jar test. Pengukuran UV254 dan warna dengan alat spektroskopi, sedangkan KMnO4 menggunakan metode titrasi. Sistem aliran untuk filtrasi adalah crossflow dengan variasi tekanan 1 – 2 bar. Untuk mendapatkan morfologi membran dilakukan uji sem. Hasil penelitian yang didapatkan adalah nilai permeabilitas membran sebesar 196,42 L/jam.m2 dan karakteristik awal air sungai untuk parameter pH sebesar 6, bahan organik UV254 dan KMnO4 masing-masing sebesar 0,436 1/cm dan 205,10 mg/L, warna sebesar 91,59 PtCo serta nilai E4/E6 Sebesar 2,510. Kondisi optimum dengan pH 6 dan dosis TLG 80 mg/L. Tekanan operasi terbaik terjadi pada tekanan 2 bar dengan nilai fluks sebesar 386,75 L/jam.m2 dan penyisihan bahan organik KMnO4, UV254 dan warna berturut-turut sebesar 97,04 %, 87,76 ?n 98,83 %. Serta memiliki nilai pH akhir bernilai 5,77. Hal ini dapat disebabkan karena adanya fouling pada membran. Permodelan yang paling tepat menggambarkan proses hibrid koagulasi dan membran MF-SA adalah kurva saturasi.
Kata kunci : Air Sungai, Bahan Organik Alami (BOA), Fouling, Koagulasi, Mikrofiltrasi