Abstract:
Keterbatasan cadangan fisiologis dan kondisi multipatologis pada lansia merupakan faktor penurunan status fungsional yang menyebabkan rawat inap. Hampir separuh pasien lansia dirawat inap mengalami penurunan status fungsional yang dikaitkan dengan pemanjangan lama masa rawat. Identifikasi kebutuhan pasien lansia melalui skor ADL merupakan upaya preventif untuk mengurangi lama masa rawat. Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai korelasi status fungsional dengan lama rawat inap pasien lansia. Penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional ini menggunakan data sekunder rekam medik RSUD Ulin Banjarmasin periode Juli-September 2021. Hasil penelitian didapatkan total sampel 67 pasien lansia yang memiliki data lengkap. Rerata skor Barthel dinyatakan sebagai mean ± standar deviasi yaitu 11,3±5,89. Rerata lama rawat inap 7,1±4,44 hari, sedangkan rerata umur pasien lansia rawat inap 66 tahun. Terdapat korelasi signifikan antara status fungsional terhadap lama rawat pada pasien lansia (r=-0,539; p<0.001). Semakin tinggi skor ADL, semakin rendah nilai LOS. Kesimpulan kekuatan korelasi sedang dengan arah korelasi negatif antara status fungsional dengan lama rawat inap pasien lansia.
Kata-kata kunci: status fungsional, lama rawat inap, lansia