dc.description.abstract |
Dewasa awal merupakan masa yang penuh dengan masalah dan
emosional. individu sudah mulai melepaskan diri dari ketergantungan pada
orang lain. Wanita dewasa awal selalu memperhatikan keindahan fisiknya dan
penampilannya. Oleh sebab itu wanita harus memiliki self compassion untuk
dapat memainkan peran yang protektif dalam suatu citra tubuh dan juga pola
perilaku agar terhindari dari kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD)
yang selalu merasa tidak puas pada tubuh sehingga merasa kurang terhadap
penampilan yang dimiliki. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara self compassion dengan kecenderungan BDD pada wanita
dewasa di banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan survei secara cross – sectional. Sampel pada penelitian ini adalah
wanita dewasa awal di Banjarmasin (n=154) berusia 18–25 tahun. Alat ukur
yang digunakan adalah Self Compassion Scale (SCS) dan Body Dysmorphic
Disorder Scale for Youth (BDDSY) yang sudah diadaptasi. Analisis data
menggunakan uji korelasi product moment yang menunjukkan korelasi sebesar
-0,659 (p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang negatif antara kedua
variabel. Hasil dari uji korelasi tersebut mengungkapkan bahwa semakin tinggi
self compassion maka semakin rendah BDD pada wanita dewasa awal di
Banjarmasin. Sebaliknya semakin rendah self compassion maka semakin tinggi
BDD pada wanita dewasa awal di Banjarmasin.
Kata kunci : Self compassion, body dysmorphic disorder, dewasa awal |
|