dc.description.abstract |
Latar Belakang : Out-of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) merupakan kejadian
henti jantung yang terjadi diluar rumah sakit. OHCA memerlukan penanganan
yang sangat cepat dan tepat yaitu dengan memberikan resusitasi jantung paru
(RJP). Masyarakat memiliki peranan penting dalam pemberian RJP yang akan
diinstruksikan oleh pelayanan gawat darurat sesuai rekomendasi American Heart
Association (AHA).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mencari tahu perbandingan antara instruksi yang
diberikan melalui panggilan bahasa Indonesia dan video call pada performa chest
compression penolong awam.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian pre eksperimental dengan desain cross?sectional. Teknik pengambilan data menggunakan probability sampling dengan
pendekatan simple random sampling. Penelitian dilakukan pada 40 responden
yang terbagi kedalam dua kelompok. Analisis data yang digunakan yaitu uji mann
whitney.
Hasil: Uji Mann Whitney dilakukan dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna
pada setiap variabel dengan nilai (p-value>0,005). Kesimpulannya tidak
didapatkan perbedaan yang signifikan antara instruksi bahasa Indonesia dan
instruksi video call pada performa chest compression penolong awam.
Diskusi: Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa kualitas RJP yang diberikan
melalui kedua instruksi tidak terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu sama-sama
memiliki hasil yang tidak baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
Bystander, dispatcher dan dispatch system yang masih kurang maksimal selama
penelitian. |
|