dc.description.abstract |
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki siswa. Namun, pada kenyataanya siswa kurang mampu memecahkan masalah, hal tersebut terlihat dari kesulitan yang mereka alami dalam memahami masalah. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa berlatih dalam pemecahan masalah adalah Problem Based Learning (PBL). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis: (1) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mendapat pembelajaran PBL dengan konteks lingkungan lahan basah; (2) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mendapat pembelajaran konvensional dengan konteks lingkungan lahan basah; (3) pengaruh model PBL dengan konteks lingkungan lahan basah terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu Quasi eksperimen, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMPN 4 Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, diperoleh kelas VIII E sesi 1 sebagai kelas kontrol dan VIII E sesi 2 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan tes dengan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas yang menggunakan model PBL berkualifikasi baik; (2) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional berkualifikasi sangat kurang; (3) model PBL dengan konteks lingkungan lahan basah berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Kata kunci: model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), kemampuan pemecahan masalah matematika, konteks lingkungan lahan basah. |
|