Abstract:
ABSTRAK
Pekerja yang terpapar bising dengan intensitas yang tinggi berisiko besar mengalami gangguan pendengaran bahkan dapat berakibat tuli sensorineural. Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia dalam masalah gangguan pendengaran akibat bising hingga mencapai 16,8%. Tujuan penelitian untuk mengkaji faktor risiko gangguan pendengaran pada pekerja. Metode yang digunakan ialah Systematic Literature Review (SLR) menggunakan 10 artikel yang diidentifikasi dari database Google Scholar dan Research Gate. Berdasarkan hasil telaah ditemui bahwa intensitas kebisingan dan masa kerja mempengaruhi gangguan pendengaran pada pekerja. Hal ini disebabkan paparan bising yang melebihi NBA dan waktu yang ditentukan (8 jam/hari) yang berkepanjangan akan memicu kerusakan pada organ pendengaran maupun ketegangan (stres) yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler sehingga menurunkan fungsi pendengaran. Disarankan bagi instansi untuk melakukan upaya preventif maupun rehabilitatif melalui kebijakan-kebijakan seperti pengaturan shift kerja rotasi maupun pergantian bidang pekerjaan.
Kata-kata kunci: intensitas kebisingan, masa kerja, lama kerja, gangguan pendengaran