dc.description.abstract |
Bekantan merupakan primata endemik Kalimantan yang keberadaan
populasinya berstatus endangered atau terancam punah. Bekantan termasuk
primata yang memiliki tingkat reproduksi yang lambat, sehingga perlu dibantu
untuk meningkatkan kemampuan reproduksinya melalui program penangkaran
atau penerapan bioteknologi reproduksi sebagai salah satu upaya konservasi.
Untuk mendukung program dan penerapan bioteknologi reproduksi dibutuhkan
ketersediaan data biologi reproduksi bekantan secara komprehensif. Namun, data
terkait hal ini masih sangat minim pada bekantan, terutama data ilmiah mengenai
struktur anatomi plasenta dan fetus bekantan. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan dengan tujuan mengkaji gambaran struktur anatomi plasenta dan fetus
bekantan. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara makroskopis
terhadap morfologi fetus dan plasenta, serta pengamatan mikroskopis terhadap
gambaran histologis plasenta bekantan dengan pewarnaan hematoksilin-eosin
(HE). Hasil penelitian diperoleh gambaran lengkap struktur anatomi plasenta dan
fetus bekantan (N. larvatus). Anatomi fetus bekantan menunjukkan kelengkapan
bagian tubuh dari kepala sampai ekor, dengan berat 22,8 g, crown rump length
(CRL) adalah 8,2 cm, panjang tali pusar yaitu 13,5 cm, serta jenis kelamin
jantan.Tipe plasenta berdasarkan morfologi menunjukkan dengan tipe bidiskoida
(cakram ganda). Hasil pengamatan morfologi plasenta menunjukkan bahwa tali
pusar (umbilical cord) diamati dalam kondisi terpilin, diduga hal inilah yang
menjadi penyebab keguguran (abortus). Tipe plasenta berdasarkan struktur
histologis adalah hemomonokorial tersusun atas desidua, basal plate, dan villus.
Struktur anatomi plasenta dan fetus bekantan yang diperoleh melalui penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai informasi ilmiah yang dapat diacu untuk
mendukung pengembangan bioteknologi reproduksi pada bekantan di masa yang
akan datang dalam rangka peningkatan populasinya.
Kata Kunci: Abortus, Anatomi, Bekantan, Fetus, Plasenta |
|