dc.description.abstract |
Dilatarbelakangi realita selama masa pandemik COVID-19, self-esteem menjadi krusial untuk dikaji pada anak berkebutuhan khusus termasuk anak dengan hambatan pendengaran dikarenakan rentannya mengalami degradasi pendidikan akibat diterapkan pembelajaran jarak jauh berkepanjangan. Tujuan penelitian ialah mendeskripsikan (1) performance self esteem (2) social self esteem (3) physical self esteem pada anak dengan hambatan pendengaran selama pembelajaran daring di Kelas VII B SLB Negeri Tabalong. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data ialah data primer (guru kelas dan satu orang tua dari anak kelas VII B) dan data sekunder berupa dokumentasi terkait. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik wawancara dan dokumentasi menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Triangulasi sumber sebagai teknik keabsahan data dan analisis data menempuh tiga langkah yaitu reduksi data, sajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian mendeskripsikan (1) performance self esteem pada anak dengan hambatan pendengaran bahwa anak merasakan kebosanan, kurang motivasi belajar, dan pesimis dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Kepercayaan diri anak terhadap kapasitas dirinya menurun pada bidang akademik dan frustasi akibat ketidakberhasilan. Namun kepercayaan diri tinggi pada bidang keterampilan yang diminati. (2) Social self esteem mengungkapkan bahwa anak dengan hambatan pendengaran cenderung lebih mudah tersinggung, egosentris, rasa ketergantungan tinggi, emosional labil dan mudah curiga. Anak memiliki penerimaan yang baik terhadap dukungan sosial yang diberikan oleh orang lain. (3) Physical self esteem menunjukkan bahwa anak dengan hambatan pendengaran memiliki pemikiran positif terhadap penampilan diri dan citra tubuhnya serta persepsi orang lain tentang dirinya. Namun terkadang anak merasa minder dan malu ketika penampilannya tidak menarik |
|