Abstract:
Material baja adalah material yang unggul dari segi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas, hal ini terlihat dari materialnya yang daktail serta specific strength yang tinggi sehingga dapat menghasilkan struktur yang lebih ringan. Untuk itu sebagai bahan studi perancangan akan dilakukan perancangan ulang dengan struktur baja dimana gedung yang dijadikan tinjauan adalah gedung kantor dinas PUPR Kota Banjarbaru. Gedung 2 (dua) lantai dengan luas 24 x 36 m2 yang sebelumnya didesain menggunakan struktur beton bertulang akan dimodifikasi menggunakan struktur baja dengan konfigurasi struktur yang sama.. Struktur yang dirancang masuk dalam kategori desain seismik B dan dirancang dengan sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB. Hasil perancangan digunakan struktur atap dengan profil dobel siku ?50.50.5, ?45.45.4, dan ?30.30.3. untuk pelat lantai menggunakan bondek dengan tebal 0,75 dengan tebal pelat 110 mm dengan tulangan wiremesh M8 – 175. Untuk balok anak dan balok utama berturut-turut menggunakan profil WF 250×125×6×9 dan WF 300 x 150 x 5,5 x 8, di mana balok didesain komposit. Sedangkan kolom memakai profil H 150 x 150 x 10 x 15. Sambungan Rigid Connection dilakukan pada sambungan balok-kolom penahan momen sedangkan simple connection dilakukan pada sambungan balok-balok. Untuk fondasi digunakan fondasi tiang pancang dengan dimensi 25x25 cm dipancang hingga kedalaman 6 m. Hasil perbandingan struktur diperoleh berat efektif struktur baja hampir 50% lebih ringan dibanding struktur beton, sehingga gaya geser dasar, displacement, dan simpangan antar lantai (story drift) yang terjadi lebih kecil. Untuk perbandingan fondasi yang dipakai dengan dimensi dan kedalaman yang sama pada struktur baja dibutuhkan 2 tiang, sedangan untuk struktur beton dibutuhkan 4 buah untuk menahan beban dari struktur atas.
Kata kunci—Struktur Baja, Rigid Connection, Simple Connection. Gempa, Komposit.
