Abstract:
Labu madu (Cucurbita moschata Durch) memiliki daya adaptasi yang tinggi karena dapat tumbuh pada dataran rendah maupun tinggi. Kalimantan Selatan berpotensi dalam pengembangan labu madu di lahan rawa lebak dengan menerapkan teknologi yang dapat mengatasi permasalahan penyerapan P terikat yaitu dengan pemberian mikoriza arbuskular dan pupuk SP-36. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh interaksi pemberian berbagai dosis mikoriza arbuskular dengan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan awal fase generatif labu madu di rawa lebak; mengetahui kombinasi terbaik pemberian berbagai dosis mikoriza arbuskular dengan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan awal fase generatif labu madu di rawa lebak.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 2 faktor. Faktor pertama: mikoriza arbuskula (M), yaitu m1= 5 g tan-1 setara 0,1 ton ha-1; m2 = 10 g tan-1 setara 0,2 ton ha-1; m3 = 15 g tan-1 setara 0,3 ton ha-1 dan faktor kedua pupuk SP-36 (S), yaitu s1 = 1,39 g tan-1 setara 0,125 ton ha-1; s2 = 2,22 g tan-1 setara 0,2 ton ha-1; s3 = 3,06 g tan-1 setara 0,275 ton ha-1. Dengan demikian terdapat 16 kombinasi yang diulang 3 (tiga) kali, diperoleh 48 satuan percobaan terdapat 6 tanaman pada satuan percobaan. Pelaksanaan penelitian di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) dan Green House SMK PP Negeri Banjarbaru mulai Oktober 2020 s.d Nopember 2021. Variabel yang diamati yaitu berat kering 2, 4, 6, 8 MST, volume akar 2, 4, 6, 8 MST, kadar air 2, 4, 6, 8 MST, laju pertumbuhan relatif (LPR) 2, 4, 6 MST, berat kering tajuk, berat kering akar, rasio tajuk akar, jumlah bunga, umur berbunga, kolonisasi akar dan penyakit tanaman
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh interaksi pada volume akar umur 2 dan 4 MST, berat kering tajuk, berat kering akar, rasio tajuk akar. Faktor tunggal pemberian mikoriza arbuskular dan pupuk SP-36 masing-masing berpengaruh sangat nyata pada kolonisasi akar. Kombinasi mikoriza arbuskular dosis 10 g tan-1 (setara 0,2 ton ha-1) dengan pupuk SP-36 dengan dosis 3,06 g tan-1 (setara 0,275 ton ha-1) dapat meningkatkan pertumbuhan labu madu dirawa lebak.