dc.description.abstract |
Hipertensi mendapat julukan the silent killer karena sering kali muncul tanpa gejala sehingga banyak
orang tidak mengetahui bahwa dirinya terkena hipertensi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Tahun 2018 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1?n hanya 8,8% yang
mengetahui dirinya menderita hipertensi. Sebesar 13,3% penderita hipertensi tidak minum obat dan
32,3% tidak rutin minum obat. Konsumsi tanaman herbal merupakan salah satu terapi
nonfarmakologi sebagai alternatif pengobatan maupun pencegahan tersier bagi penderita hipertensi
di Indonesia. Literature review ini bertujuan untuk menelaah artikel-artikel terkait tanaman herbal
yang berpengaruh terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian scooping review. Sumber data yang digunakan berbentuk artikel
yang berkaitan dengan topik penelitian dan diperoleh melalui database google scholar. Terdapat 66
artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data dianalisis dengan megelompokan datadata hasil ekstraksi yang sejenis. Hasil penelitian menunjukan terdapat 21 tanaman herbal yakni
Air Kelapa Muda, Daun Alpukat, Semangka, Pisang Ambon, Tomat, Mentimun, Belimbing Manis,
Bawang Putih, Seledri, Papaya, Labu Siam, Mengkudu, Daun Salam, Daun Cincau Hijau, Daun
Binahong, Biji Mahoni, Jahe, kunyit, Belimbing Wuluh, Wortel, dan Rambut Jagung yang
berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Indonesia. Adapun
kandungan spesifik yang berfungsi menurunkan tekanan darah pada tanaman herbal ialah kalium
dan flavonoid. Kesimpulan hasil telaah artikel ini ialah didapatkan 21 tanaman herbal yang
berpengaruh terhadap tekanan darah karena senyawa yang dimiliki memberikan efek yang sama
dengan obat antihipertensi. Sehingga, tanaman herbal tersebut dapat digunakan sebagai alternatif
pengobatan maupun pencegahan hipertensi di masyarakat. |
|