dc.description.abstract |
Beredar isu negatif yang ditemukan di perusahaan kelapa sawit mengenai kesejahteraan karyawan yang cenderung diabaikan berupa kurangnya dukungan organisasi sehingga menyebabkan masalah kesehatan mental. Masalah kesehatan mental dapat berupa kondisi individu yang berubah-ubah tergantung dengan faktor penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan persepsi dukungan organisasi terhadap kesehatan mental dengan mediator dimensi burnout. Partisipan dalam penelitian ini merupakan karyawan perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, sebesar 222 orang yang beracuan pada perhitungan G*Power, dan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dikarenakan memiliki kriteria tertentu yang menjadi perhatian khusus dalam penelitian ini yaitu karyawan kelapa sawit bagian lapangan dengan minimal usia 25 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, untuk mengumpulkan data penelitian peneliti menggunakan skala kesehatan mental, skala persepsi dukungan organisasi dan skala burnout. Penelitian ini menggunakan model mediasi regresi macro PROCESS Hayes dengan bantuan program SPSS versi 25 for windows untuk pengujian hipotesis. Hasil analisis didapatkan bahwa persepsi dukungan organisasi memiliki peranan yang positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap kesehatan mental dengan mediasi burnout, namun hanya pada dimensi exhaustion dan professional inefficacy saja, sedang cynicism tidak memediasi pada variabel kesehatan mental, sehingga semakin tinggi persepsi dukungan organisasi maka semakin tinggi juga kesehatan mentalnya walaupun harus melalui exhaustion dan professional inefficacy.
Kata kunci : Kesehatan mental, persepsi dukungan organisasi, burnout |
|