Abstract:
RINGKASAN
DEWI PRIANY NASUTION. 2022. Aklimatisasi Planlet Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum Blume) pada Beberapa Media Tanam dan Tingkat Naungan Pembimbing : Dr. Ir. H. Gusti Rusmayadi, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Hj. Raihani Wahdah, M.S.
Banjarbaru. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum Blume) adalah anggrek terbesar malai dapat tumbuh mencapai 2,5 – 3 m, karena keunikan dan kelangkaan anggrek ini ditetapkan sebagai spesies yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor : 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Upaya pelestarian anggrek tebu dilakukan dengan cara perbanyakan tanaman, dan saat ini dapat menggunakan teknik kultur jaringan. Perubahan dari lingkungan tumbuh terkendali di dalam botol kultur ke lingkungan tidak terkendali menyebabkan Planlet mengalami stres dan terjadi kematian. Penelitian ini bertujuan menganalisis interaksi pengaruh perlakuan, yaitu media tanam berbeda pada tingkat naungan, pertumbuhan dan ketegaran Planlet yang diaklimatisasi, pengaruh parsial perlakuan, dan kombinasi perlakuan terbaik. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Persemaian Permanen BPDAS Barito, Guntung Manggis Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (percobaan). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan Planlet (tinggi, panjang daun, pertambahan daun, dan persentase hidup) dan ketegaran Planlet. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (split plot), petak utama adalah tingkat naungan terdiri dari 3 taraf (paranet 50%, 70%, dan 90%) dan media terdiri dari 4 taraf (peat moss, pakis, arang sekam, dan coco peat) dengan ulangan sebanyak 3 kali, jumlah satuan percobaan adalah sebanyak 36 satuan percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan interaksi perlakuan media tanam dan tingkat naungan berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi Planlet pada semua umur, kecuali umur 2 MST (p 0,131) dan 6 MST (p 0,327), parameter panjang daun berbeda nyata pada umur 4 MST (p 0,036), 6 MST (p 0,021), 8 MST (p 0,046), dan panjang daun 0-12 MST (p 0,016), pada parameter jumlah daun semua berbeda tidak nyata, kecuali pada umur 12 MST (p <0,018), pada parameter persentase hidup berbeda nyata (p 0,015). Pengaruh perlakuan tingkat naungan dan media tanam secara mandiri terhadap pertambahan tinggi berpengaruh nyata pada semua umur, pada panjang daun berbeda sangat nyata pada semua umur, pada parameter jumlah daun berbeda tidak nyata pada semua umur, dan pada parameter persentase hidup berbeda sangat nyata (p 0,001). Ketegaran Planlet pada paranet 50% kategori baik, paranet 70% sedang, dan rendah pada paranet 90%. Peat moss + paranet 50 % memiliki ketegaran sangat baik dan arang sekam + paranet 90% memiliki ketegaran rendah. Kombinasi perlakuan terbaik pada parameter tinggi dan panjang daun terdapat pada paranet 50% + coco peat, sedangkan untuk ketegaran Planlet terdapat pada peat moss di bawah paranet 50% .
?