dc.description.abstract |
PENGARUH PEMBERIAN GEL FRAKSI n-HEKSAN DAUN KERINYUH (Chromolaena odorata) TERHADAP KADAR KOLAGEN DAN HEKSOSAMIN PADA PENYEMBUHAN LUKA INSISI KULIT TIKUS PUTIH (Oleh: Nurul Savira Fahira; Pembimbing: Nurlely & Khoerul Anwar; 2022; 73 halaman)
Daun kerinyuh (Chromolaena odorata) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan untuk penyembuhkan luka. Hal ini disebabkan oleh kandungan flavonoid, alkaloid, dan steroid pada daun tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian gel fraksi n-heksan daun C.odorata terhadap kadar kolagen dan heksosamin serta menentukan konsentrasi efektifnya terhadap luka insisi tikus. Penelitian ini terdiri atas 5 kelompok perlakuan, yaitu P0 sebagai kontrol negatif, P1 sebagai kontrol positif (Gel Bioplacenton®), P2, P3, dan P4 sebagai kelompok yang diberikan gel dengan konsentrasi fraksi n-heksan 0,5%; 0,75%; dan 1%. Hewan percobaan dilukai, lalu dioleskan obat pada bagian punggung sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari. Pada hari ke-8 dilakukan analisis kadar kolagen dan heksosamin. Hasil rerata kadar kolagen pada gel fraksi n-heksan daun C.odorata 0,5% yaitu 72,125%; konsentrasi 0,75% yaitu 95,833%; dan konsentrasi 1% yaitu 63,792%. Hasil rerata persentase kadar heksosamin konsentrasi 0,5% yaitu 1,953%; konsentrasi 0,75% yaitu 2,078%; dan konsentrasi 1% yaitu 1,843%. Hasil evaluasi statistika menunjukkan bahwa semua konsentrasi gel fraksi n-heksan daun C.odorata memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. Gel fraksi n-heksan daun C.odorata dengan konsentrasi 0,75% diketahui lebih efektif dalam penyembuhan luka dibandingkan dengan kelompok perlakuan yang lain. Oleh karena itu, daun C.odorata berpotensi dalam penyembuhkan luka dengan meningkatkan kadar
kolagen dan heksosamin.
Kata kunci: Chromolaena odorata, penyembuhan luka insisi, gel, kolagen,
heksosamin. |
|