Abstract:
Jika baut di kencangkan secara berlebih tidak sesuai torque yang di sarankan maka baut akan mengalami kekencangan yang nantinya akan mengubah diameter drat pada baut tersebut. Kelonggaran yang terjadi pada beberapa baut dapat menyebabkan terjadinya getaran yang berlebih dan mengakibatkan mesin maupun benda yang berputar yang di tahan oleh baut mengalami lepas dari tumpuannya dan mengakibatkan mesin jadi tidak terkendali. Baut yang di gunakan adalah Baut Baja 8.8 dengan tekanan Torque 49 Nm yang di lakukan tanpa perlakuan dan pondasi untuk alat uji tidak Rigid. Berdasarkan grafik pola getaran Rotating Equipment pada posisi pengujian Vertikal, Horizontal dan Aksial dengan Torque sebesar 10 Nm, 20 Nm, 30 Nm, 40 Nm dan 49 Nm dapat diketahui bahwa titik maksimal Frekuensi Displacement dapat di lihat berada pada Torque 10 Nm pada posisi pengukuran Horizontal dengan nilai 2,319 mm, titik minimal Frekuensi Displacement dapat di lihat pada Gambar 4.25 berada pada Torque 10 Nm pada posisi pengukuran Aksial dengan nilai 0,2 mm. Berdasarkan grafik pola getaran Rotating Equipment pada posisi pengujian Vertikal, Horizontal dan Aksial dengan Torque sebesar 10 Nm, 20 Nm, 30 Nm, 40 Nm dan 49 Nm dapat diketahui bahwa titik maksimal Velocity berada pada Torque 10 Nm pada posisi pengukuran Horizontal dengan nilai 167,4 mm/s, titik minimal Velocity berada pada Torque 10 Nm pada posisi pengukuran Aksial dengan nilai 13,19 mm/s.