Abstract:
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen. Limbah kayu ulin
kurang bernilai ekonomis membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang memanfaatkan kawat nyamuk dan limbah serbuk kayu ulin komposit partikel.
Yang mana untuk mengetahui bagaimana pengaruh fraksi volume dan orientasi
sudut serat komposit poliester-serbuk kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)-kawat
nyamuk terhadap kekuatan bending. Pengujian bending yang dilakukan
menggunakan standar ASTM D-790 dengan metode pengujian three point bending
dan pembuatan komposit menggunakan metode hand lay-up dengan komposisi
partikel:polyester adalah 10%:90%, 15%:85%, 20%:80%, 25%:75%. Hasil
penelitian diperoleh Pada perbandingan komposisi serbuk kayu ulin yang lebih
sedikit, ukuran mesh yang lebih halus dengan sudut orientasi kawat nyamuk 45°
menunjukan kekuatan bending tertinggi dan kemampuan deformasi tinggi (ductile)
serta Penambahan kawat nyamuk sebagai salah satu serat spesimen komposit resin
polyester tidak menambah kekuatan bending yang signifikan tetapi dapat
mengurangi efek penurunan kemampuan deformasi.
Kata Kunci : ASTM, Bending, Defleksi, Kawat, SHCP