dc.description.abstract |
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen. Limbah kayu ulin dan kayu meranti kurang bernilai ekonomis membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang memanfaatkan serbuk kayu ulin dan serbuk kayu meranti menjadi komposit partikel. Yang mana untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi komposisi dan variasi ukuran partikel terhadap nilai uji bending komposit polyester campuran partikel serbuk kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) dan serbuk kayu meranti (Shorea). Pengujian lentur yang dilakukan sesuai dengan standar ASTM D-790 dengan metode pengujian three point bending dengan komposisi partikel:polyester adalah 10%:90%, 20%:80%, 30%:70%, 40%:60%, 50%/50%. Hasil kekuatan bending tertinggi pada 30 mesh diperoleh pada fraksi 90/10 yaitu sebesar 56,95 MPa sedangkan untuk kekuatan bending terendah pada mesh 30 diperoleh pada fraksi 50/50 yaitu sebesar 34,87 MPa. Hasil kekuatan bending tertinggi pada 60 mesh diperoleh pada fraksi 90/10 yaitu sebesar 70,17 MPa dan kekuatan bending terendah di 60 mesh terdapat pada fraksi 50/50 yaitu sebesar 45,91 MPa. Semakin banyak penggunaan resin di fraksi volume maka semakin meningkat nilai kekuatan bending tersebut, semakin kecil ukuran partikel serbuk kayu ulin dan kayu meranti maka semakin meningkat nilai kekuatan bending tersebut.
Kata Kunci : ASTM, Bending, Ulin, Meranti, SHCP |
|