Abstract:
Kota Samarinda adalah kota yang melahirkan generasi muda (remaja) berprestasi dan berpotensi di bidang akademik maupun non-akademik. Mengingat masih kurangnya fasilitas yang memadai untuk mewadahi aktivitas para remaja guna meningkatkan aktivitas positif dan menyalurkan bakat/hobi bagi remaja di Kota Samarinda, maka digagaslah suatu wadah berupa Pusat Kreativitas Remaja. Perancangan ini menggunakan metode Arsitektur Perilaku dengan menganalisis perilaku remaja sebagai pelaku utama. Pusat Kreativitas Remaja dirancang menggunakan konsep third place yang diharapkan dapat menjadi ‘tempat ketiga’ dalam kehidupannya. Konsep diterapkan pada 3 bagian dalam perancangan ini, yaitu rancangan area studio, servis dan penunjang. Hasil desain diharapkan mampu menjadi tempat bagi remaja untuk berinteraksi dengan teman baru, komunitas, serta menghilangkan stres dan penat yang didapat setelah beraktivitas di sekolah.
Kata kunci: Pusat Kreativitas Remaja, Arsitektur Perilaku, Tempat Ketiga