dc.contributor.author | Suhernomo | |
dc.date.accessioned | 2023-02-23T10:46:58Z | |
dc.date.available | 2023-02-23T10:46:58Z | |
dc.identifier.uri | https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/34551 | |
dc.description.abstract | Penambangan batubara dengan metode penambangan terbuka dapat menciptakan terbentuknya danau pit diisi dengan air kekeruhan tinggi yang berpotensi mencemari dan tidak dapat dimanfaatkan jika tidak dikelola dengan baik. Perlakuan untuk menurunkan kekeruhan air agar memenuhi baku mutu dengan bahan kimia merupakan hal yang lumrah, namun pada masa pascatambang perlu dilakukan pengurangan pengolahan yang mahal dan tidak pasti menjadi proses yang alami dan biaya yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran eceng gondok sebagai makrofita dalam menurunkan kekeruhan air pada tiga sumber air yang berbeda untuk pengolahan. Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pencemaran air seperti tingkat kekeruhan yang tinggi pada kualitas air. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak nyata pada TSS < 200> 400 mgL-1 dan menjadi data acuan dasar jumlah tanaman yang digunakan dalam percobaan untuk memperbesarnya pada skala lapangan | |
dc.title | Pengelolaan Danau Pascatambang untuk Pembangunan Berkelanjutan Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan (Studi Kasus Tambang Terbuka Batubara PT Adaro Indonesia) |