dc.description.abstract |
Penurunan tingkat kesegaran dan mutu ikan dapat terjadi mulai dari saat penangkapan dan terus berlangsung hingga ke tangan konsumen akhir. Upaya untuk memperpanjang daya tahan simpan ikan segar adalah dengan melalui penyimpanan di dalam media pendingin. Telah dibuat prototipe sistem alat ukur temperatur badan ikan di dalam media pendingin berbasis ATMega 16A-PU menggunakan 4 buah sensor LM35 Waterproof. Prototipe ini dilengkapi dengan unit penampil secara real time dengan menggunakan LCD 20x4 karakter dan unit penyimpan data. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah ikan Nila. Bagian badan ikan yang diteliti meliputi bagian insang, daging ikan, daging ikan yang mendekati tulang, dan perut ikan. Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali dengan perlakuan yang berbeda. Tahapan pada penelitian ini meliputi studi literatur, persiapan alat dan bahan, pembuatan perangkat keras, kalibrasi sensor LM35 Waterproof, pembuatan perangkat lunak, pengujian alat, dan pengukuran temperatur badan ikan. Hasil karakterisasi sensor LM35 Waterproof didapatkan nilai persamaan kalibrasi secara berturut-turut yaitu y= 0,0384T – 0,041; y= 0,0391T-0,0348; y= 0,0384T-0,0297; dan y= 0,0388T-0,0370 dengan nilai koefisien determinasi (R2) secara berturut-turut adalah 0,9997; 0,9999; 0,997; dan 0,9999. Hasil uji banding alat ukur dengan alat ukur standar yang dalam hal ini termometer didapatkan nilai error untuk masing-masing sensor sebesar 0,90°C; 0,96°C; 1,23°C; dan 1,56°C. Nilai standar deviasi untuk masing-masing sensor sebesar ±0,10°C; ±0,10°C; ±0,15°C; dan ±0,18°C. Pengambilan data temperatur badan ikan dilakukan selama 4 jam dengan menggunakan es batu untuk media pendingin dan Cooler box sebagai media penempatan ikan. Data hasil pengukuran temperatur badan ikan yang dilakukan selama 4 jam diperoleh untuk setiap perlakuan, secara berturut-turut sebesar 4,92°C; 4,86°C; 5,10°C; dan 5,21°C untuk perlakuan pertama. Untuk perlakuan kedua secara berturut-turut sebesar 4,68°C°; 5,92°C; 4,28°C; dan 4,53°C. Sedangkan untuk perlakuan ketiga, temperatur yang terukur secara berturut-turut sebesar 5,32°C; 5,75°C; 5,23°C; dan 6,18°C. |
|