dc.description.abstract |
ABSTRAK
National Fire Protection Association (2019) menyatakan bahwa kebakaran di Amerika Serikat telah menunjukkan angka 1,3 juta kasus. Lebih lanjut, kebakaran telah menelan korban warga sipil sebanyak 3.700, korban luka sebanyak 16.600 serta kerugian lain yang sebanyak 14,8 miliar dolar. Di Indonesia sendiri kasus kebakaran disebabkan oleh 62,8?anya arus pendek listrik. Kasus kebakaran menyebabkan adanya kerugian dalam hal materi, produktivitas, bisnis serta sosial. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2018) menunjukkan terdapat 1.336 kasus kejadian kebakaran bangunan. Adapun kerugian dalam hal korban jiwa dapat dicegah melalui perilaku siap siaga akan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Keselamatan jiwa merupakan hal yang utama, oleh sebab itu kesiapsiagaan merupakan hal yang harus diperhatikan dan dimengerti oleh seluruh individu. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui setiap faktor yang berkaitan terhadap perilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya kebakaran bagi setiap individu yang ada di area bangunan gedung. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review dengan menggunakan data dari artikel yang telah memenuhi kriteria inklusi melalui website Portal Garuda, Google Scholar serta Science Direct. 10 artikel yang telah ditetapkan kemudian dinilai kualitasnya melalui Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach dan memenuhi kategori average dan superior paper. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara pengetahuan (77,78%), sikap (83,33%), pengawasan K3 (100%), dan ketersediaan sarana (25%) terhadap perilaku kesiapsiagaan. Dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan, sikap, pengawasan K3 mempunyai hubungan dengan perilaku kesiapsiagaan. Perilaku kesiapsiagaan yang efektif serta tepat waktu dapat membantu dalam mengurangi potensi bahaya yang ditimbulkan dari kebakaran. |
|