dc.description.abstract |
Latar Belakang: Rusaknya integritas sebagian jaringan tubuh akibat trauma biasa disebut sebagai luka dapat terjadi secara disengaja maupun tidak disengaja. Angiogenesis dan proliferasi fibroblas pada fase proliferasi penyembuhan luka dimulai dari hari ke-3 sampai hari ke-14. Pengobatan luka dapat dilakukan dengan pemberian povidone iodine 10%. Namun, penggunaanya dalam jangka panjang mengakibatkan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif bahan yang lebih biokompatibel, salah satunya dengan memanfaatkan biopolimer kitosan sisik ikan haruan. Tujuan: Menganalisis pengaruh kitosan sisik ikan haruan dalam mempercepat penyembuhan luka insisi tikus wistar ditinjau dari jumlah pembuluh darah baru dan proliferasi fibroblas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan post-test only with control group design yang terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan terdiri dari kitosan sisik ikan haruan konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Kelompok kontrol terdiri dari povidone iodine 10% sebagai kontrol positif dan tanpa perlakuan sebagai kontrol negatif. Seluruh tikus dilukai pada bagian punggung kemudian di-euthanasia pada hari ke-3, 5, 7, dan 14. Hasil: Kitosan sisik ikan haruan berpengaruh terhadap pembentukan pembuluh darah baru dan fibroblas pada hari ke-3, peningkatan jumlah pembuluh darah baru pada hari ke-5, penurunan jumlah pembuluh darah baru yang diiringi peningkatan jumlah fibroblas pada hari ke-7, dan penurunan jumlah fibroblas pada hari ke-14. Kesimpulan: Seluruh konsentrasi kitosan sisik ikan haruan terbukti berperan dalam angiogenesis dan proliferasi fibroblas pada penyembuhan luka.
Kata kunci : Penyembuhan luka, Angiogenesis, Fibroblas, Kitosan sisik ikan haruan |
|