Abstract:
Kawasan Datu Kelampayan merupakan komplek makam yang menjadi salah satu wisata religi bersekala nasional yang ada di Provensi Kalimatan Selatan. Pada awalnya merupakan makam dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjar. Makam ini menarik pengunjung untuk berziarah oleh karena itu kawasan ini menjadi objek wisata religi. Karena telah menjadi objek wisata religi kawasan ini mengalami beberapa kali pemugaran kawasan agar memberikan kenyamanan terhadap pengunjung. Kawasan ini sendiri dikelola oleh dzuriat Datu Kelampayan oleh karena itu diperlukan pendekatan kepada dzuriat untuk memperleh arahan desain. Dzuriat menginginkan adanya edukasi kepada penziarah melihat semakin tahun banyak yang tidak tahu bagaimana sejarah beliau. Dapat disimpulkan arahan desain yang dzuriat inginkan adalah Kawasan Kharismatik Khas Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Untuk mendapatkan arahan desain tersebut dibutuhkan pedekatan Arsitektur Ekspresionis. Arsitektur Ekspresioni dinilai dapat mengarsitekturkan identitas dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Inti dari desain kawasan ini adalah memunculkan identitas dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dalam bentuk Arsitektur.
Kata Kunci: Identitas, Datu Kelampayan, Ekspresionis, Kalimantan Selatan