dc.description.abstract |
Etnofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunaan tumbuhan yang
memiliki efek farmakologi dalam hubungannya dengan pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan oleh suatu suku bangsa. Studi etnofarmakologi penting
dilakukan karena memiliki kontribusi untuk pengembangan obat tradisional
maupun obat modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, bagian
tumbuhan, tujuan penggunaan, cara penggunaan, kondisi tanaman, lama durasi,
jumlah takaran, aturan pakai serta efek samping penggunaan tumbuhan berkhasiat
obat yang digunakan oleh pengobat tradisional sub etnis Batak Pakpak di
Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara Purposive
sampling dengan wawancara dan pengisian kuisoner. Hasil peneltian didapat 40
jenis tumbuhan berkhasiat obat. Tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu
kunyit, bawang putih, bawang merah, gambir dan gagatan harimau. Penyakit yang
sering diobati seperti diare, membersihkan rahim, nyeri badan, gatal-gatal dan luka
bakar. Bagian tumbuhan yang digunakan yaitu daun, rimpang, batang, biji, buah,
umbi, getah, kulit buah, air, akar dan semua bagian tumbuhan. Tujuan penggunaan
untuk mencegah serta mengobati penyakit. Cara penggunaan diminum, dioles dan
ditetes. Cara pengolahan dibuat ramuan maupun hanya dengan tumbuhan tuggal
saja. Kondisi tumbuhan obat yang digunakan segar dan bahan kering. Lama durasi
penggunaan obat paling banyak pada kisaran kurang dari 1 minggu, jumlah takaran
1-7 lembar, 1-3 batang, 1-3 tetes, 1-3 ruas, 1-3 siung dan secukupnya. Aturan pakai
penggunaan tumbuhan berkhasiat obat ialah selama sakit, 3x sehari, 2x sehari dan
1x sehari. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan tumbuhan berkhasiat obat
yang digunakan oleh pengobat tradisional sub etnis Batak Pakpak di Kecamatan
Pergetteng-getteng Sengkut sangatlah beragam.
Kata kunci: Etnofarmakologi, Tumbuhan Obat, Pergetteng-getteng Sengkut |
|