Abstract:
Perbanyakan vanili dapat dilakukan secara vegetatif dengan menggunakan setek batang pendek dan panjang. Untuk perbanyakan vanili dengan setek dianggap lebih baik dan mudah. Pemupukan dengan menggunakan bahan organik merupakan sistem untuk membenahi tanah ultisol agar mampu menunjang pertumbuhan tanaman. Penelitian pertumbuhan bibit vanili menggunakan pupuk kandang ayam dan kambing belum dilakukan serta diadaptasikan pada kemampuan tanah asli.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Tersarang dua factor dengan rancangan lingkungan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK). Adapun faktor pertama berupa jenis pupuk organik (j) dengan 4 taraf perlakuan yaitu j1 (kompos), j2 (pupuk kandang sapi), j3 (pupuk kandang ayam), j4 (pupuk kandang kambing). Sedangkan factor kedua berupa komposisi pupuk (t) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu t1 (25%), t2 (50%) dan t3 (75%). Parameter pengamatan meliputi lebar bukaan tunas, jumlah tunas perbatang, panjang tunas, diameter tunas, panjang ruas, persentase stek tumbuh, panjang akar, jumlah akar, berat segar akar dan berat kering akar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis pupuk organik yang menghasilkan diameter tunas 90 HST lebih tinggi adalah pupuk kandang ayam, sedangkan yang menghasilkan berat kering akar 90 HST tertinggi adalah pupuk kandang kambing yang tidak beda nyata dengan pupuk kandang ayam. Komposisi pupuk organik dalam jenis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap panjang ruas pada umur 15, 30, 60, 75 HST dan persentase bibit tumbuh pada 30, 60, 75, 90 HST. Komposisi pupuk organik dalam jenis pupuk organik yang menghasilkan panjang ruas pada umur 15, 30, 60, 75 HST tertinggi adalah komposisi 50% yang tidak berbeda nyata dengan komposisi 75%. Sedangkan yang menghasilkan persentase bibit tumbuh 30, 60, 75, 90 HST adalah komposisi 75 % tertinggi yang tidak berbeda nyata dengan komposisi 50%.