Repo Mhs ULM

Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa) dalam Menghambat Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Show simple item record

dc.contributor.author Nor Astika
dc.date.accessioned 2023-02-23T12:16:14Z
dc.date.available 2023-02-23T12:16:14Z
dc.identifier.uri https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/35326
dc.description.abstract Produktivitas cabai rawit di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan pada tahun 2017 – 2020, untuk menjaga kestabilan produktivitas cabai rawit di Kalimantan Selatan perlu adanya upaya pencegahan terjadinya serangan penyakit antraknosa pada tanaman cabai rawit. Penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp. yang merupakan penyakit penting pada tanaman cabai rawit karena dapat menyebabkan gagal panen. Petani pada umumnya mengendalikan penyakit antraknosa menggunakan pestisida sintetik, akan tetapi penggunaan pestisida sintetik dapat berdampak buruk terhadap lingkungan serta kualitas hasil panen. Alternatif pengendalian ramah lingkungan yang bisa dikembangkan adalah pemanfaatan bahan organik, khususnya limbah organik yang masih memiliki senyawa aktif dan berpotensi sebagai pestisida nabati. Salah satu limbah organik yang dapat digunakan yaitu kulit jengkol (Pithecellobium jiringa). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit jengkol dalam menghambat pertumbuhan cendawan Colletotrichum sp. pada tanaman cabai rawit. Rancangan lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari 5 perlakuan konsentrasi ekstrak kulit jengkol yaitu T0 (kontrol), T1 (10%), T2 (20%), T3 (30%), dan T4 (40%) dengan 4 kali ulangan. Aplikasi ekstrak kulit jengkol dilakukan sebanyak 3 kali dan inokulasi cendawan colletotrichum sp. dilakukan 1 kali pada saat tanaman sudah berbunga (50 hst). Pengamatan dilakukan setiap 7 hari sekali setelah aplikasi ekstrak kulit jengkol. Hasil pengamatan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit jengkol efektif menghambat kejadian penyakit antraknosa. Konsentrasi ekstrak kulit jengkol yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan penyakit antraknosa pada tanaman cabai rawit yaitu pada konsentrasi 40?ngan persentase kejadian penyakit terkecil 12,9%.
dc.title Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa) dalam Menghambat Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account