Abstract:
Kegiatan pertambangan pada umumnya menghasilkan bahan pencemar
berupa kadar logam berat yang melebihi kadar normal. Kelebihan logam berat
dalam tanah tidak hanya memberikan dampak buruk untuk tanaman dan
organisme tetapi dapat menyebabkan suatu pencemaran lingkungan. Selain itu,
kegiatan penambangan juga menyebabkan terjadinya perubahan total dari suatu
ekosistem yaitu salah satunya kerusakan lahan yang dapat berpengaruh pada
kondisi fisik, kimia dan biologi tanah. Salah satu cara untuk memperbaiki
kerusakan tanah akibat kegiatan pertambangan yaitu dengan memanfaatkan
biochar sebagai bahan pembenah tanah. Biochar yang digunakan dalam
penelitian ini berbahan dasar seresah daun bambu. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh biochar dalam menurunkan kandungan Fe dan menaikkan
pH pada sampel tanah tercemar serta menganalisis variasi dosis dan variasi waktu
kontak yang paling efektif dalam menurunkan kandungan Fe dan menaikkan pH
pada sampel tanah tercemar. Pada penelitian ini, biochar seresah daun bambu
memiliki karakteristik sebagai pembenah tanah yang sesuai dengan persyaratan
berdasarkan nilai pH, C-organik, rasio C/N, P-total, K-total, Kapasitas Tukar
Kation, kadar air, dan kadar abu. Selain itu, komposisi dosis biochar dan waktu
kontak yang paling efektif yaitu didapatkan pada variasi P3 dengan waktu kontak
45 hari.