Perbandingan Jumlah Pelepasan Ion Fluor dari Tiga Jenis Resin Bioaktif

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan teknologi yang pesat pada material restorasi memberikan kontribusi besar dalam dunia kedokteran, salah satunya resin bioaktif. Resin bioaktif telah beredar dipasaran dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan dari material sebelumnya. Resin bioaktif jenis resin komposit (Activa), alkasit (Cention N), dan giomer (Beautifil II) memiliki kemampuan melepaskan ion fluor yang dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi, sehingga lebih efektif mencegah terjadinya karies sekunder. Tujuan: menganalisis perbandingan jumlah pelepasan ion fluor dari tiga jenis resin bioaktif yaitu jenis resin komposit, alkasit, dan giomer. Metode: 30 spesimen (15mm x 1mm); n=5 menggunakan tiga jenis resin bioaktif yaitu resin komposit Activa (Pulpdent, USA), alkasit Cention N (Ivoclar Vivadent, Liechtenstein), dan giomer Beautifil II (Shofu, Japan). Sampel dibagi menjadi 6 kelompok, dilakukan perendaman metode pH-cycling dan akuades selama 14 hari didalam inkubator 37?C. Jumlah pelepasan ion fluor dibaca menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Hasil: Hasil uji parametrik One Way Anova menunjukkan p=0,000 (p<0,05) dan uji Post Hoc Bonferroni menunjukkan terdapat perbedaan bermakna yang signifikan antar kelompok perlakuan Activa perendaman metode pH-cycling (2,749±0,803) dan akuades (0,996±0,425); Cention N perendaman metode pH-cycling (4,689±0,958) dan akuades (1,129±0,435); Beautifil II perendaman metode pH-cycling (1,912±0,498) dan akuades (0,695±0,228); Cention II perendaman metode pH-cycling (4,689±0,958) dan Activa perendaman metode pH-cycling (2,749±0,803); Cention N perendaman metode pH-cycling (4,689±0,958) dan Beautifil II perendaman metode pH-cycling (1,912±0,498). Kesimpulan: Terdapat perbandingan jumlah pelepasan ion fluor dari tiga jenis resin bioaktif dengan jenis alkasit paling tinggi diantara resin komposit dan giomer.