Abstract:
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah dijumpai dan digemari sebagian besar masyarakat dunia. Telur asin merupakan salah satu bentuk produk pengawetan telur yang memiliki nilai gizi tinggi. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui perbedaan penambahan bawang putih (Allium sativum) dalam media tanah liat, terhadap uji organoleptik telur asin itik alabio. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2022 meliputi: persiapan, penelitian, pengisian kusioner, pengambilan data, analisis data dan pembuatan Laporan. Penelitian ini dilakukan untuk menegetahui bagaimana pengaruh penambahan bawang putih dalam media tanah liat terhadap uji organoleptik telur asin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 10 biji telur itik, jadi jumlah seluruh telur yang digunakan adalah 200 butir. Parameter yang diamati meliputi yaitu aroma, rasa, kemasiran, dan kesukaan, dengan jumlah panelis sebanyak 10 orang. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan bawang putih pada telur asin dengan konsentrasi 0%, 30%, 40%, dan 50?rbeda nyata (P<0,05) terhadap aroma, rasa, kemasiran dan kesukaan telur asin. Nilai tertinggi aroma pada P2 skor sebesar 3,38 (beraroma bawang putih) dan skor terendah pada P0 (kontrol) skor sebesar 1,24 (tidak beraroma bawang putih). Nilai tertinggi rasa pada P2 skor sebesar 3,72 (terasa bawang putih) dan perlakuan terendah pada P0 (kontrol) skor sebesar 1,28 (tidak terasa bawang putih). Nilai tertinggi kemasiran pada P3 skor sebesar 3,82 (agak masir) dan skor terendah pada P1 skor sebesar 2,74 (masir) dengan konsenterasin (30%). Nilai tertinggi kesukaan pada P2 skor sebesar 3,32 (suka) dan perlakuan terendah pada P1 skor sebesar 2,25 (agak suka). Dari hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan bawang putih pada media pembuatan telur asin dengan konsentrasi yang berbeda mampu memperbaiki aroma, rasa, dan tingkat kesukaan namun tidak mempengaruhi tingkat kemasiran telur asin yang dihasilkan. Hasil uji organoleptik terbaik diperoleh pada perlakuan P2 (40%), menghasilkan telur asin dengan aroma 3,38 (beraroma bawang putih), rasa 3,72 (terasa bawang putih), kesukaan 3,32 (suka), sedangkan pada kemasiran diperoleh pada perlakuan P3 (50%) menghasilkan telur asin dengan skor 3,28 (agak masir).