Repo Mhs ULM

Peran Modal Sosial Dalam Pemenangan Pasangan Calon Independen Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2015 di Kota Banjarbaru (Studi Kemenangan Nadjmi Adhani dan Darmawan Jaya Setiawan)

Show simple item record

dc.contributor.author Ulinia Monanda
dc.date.accessioned 2023-02-23T13:30:56Z
dc.date.available 2023-02-23T13:30:56Z
dc.identifier.uri https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/36039
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya jalur atau cara alternatif seseorang untuk mencalonkan dirinya menjadi kepala daerah ataupun presiden selain menggunakan jalur partai politik, yaitu jalur independen atau perseorangan. Dalam penelitian ini khususnya, akan dibahas perihal pemilihan walikota dan wakil walikota. kemudian, yang menjadi fokus penelitian ini adalah bagaimana penggunaan modal sosial pada calon walikota dan wakil walikota dari jalur independen atau perseorangan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis yang bertujuan untuk memahami fenomena dan peran modal sosial dalam pemenangan pasangan calon independen pada pemilihan kepala daerah tahun 2015 di Kota Banjarbaru melalui pengumpulan data secara wawancara, dokumentasi serta analisis data. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari 2 (dua) faktor utama dari teori modal sosial menurut Robert Putnam, yaitu jaringan dan norma. Faktor Pertama yaitu jaringan. Pasangan Nadjmi-Jaya diketahui telah memiliki jaringan sebelumnya dimana calon walikota pernah menjabat sebagai Lurah Landasan Ulin Barat dan Banjarbaru Utara, beberapa jabatan di Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru serta sebagai camat Banjarbaru Selatan dan Landasan Ulin. Sedangkan calon wakil walikota adalah seorang pengusaha dan politisi, beliau sempat menduduki kursi DPRD Kota Banjarbaru periode 2015-2020 dan beberapa jabatan di organisasi dan lembaga. Jaringan tersebut telah terbentuk sebelumnya hasil dari kerjasama maupun kedekatan komunikasi. Adanya jaringan tersebut kemudian menghasilkan trust atau kepercayaan dikedua belah pihak. Kepercayaan yang terbangun dimasyarakat akan menciptakan modal sosial untuk bekerja sama. Faktor kedua, yaitu norma. Jaringan kerjasama yang terjadi perlu adanya norma yang menjaga keberlangsungan hubungan. Maka kemudian cara Nadjmi-Jaya untuk menjunjung norma-norma dimasyarakat rupanya berhasil. Kombinasi birokrat dan politisi pada pasangan ini menghasilkan output yang memuaskan. Dari pemaparan tersebut, saran yang dapat diberikan adalah kepada peserta yang ingin mendaftar melalui jalur independen barangkali bisa menerapkan cara yang sama dengan memanfaatkan faktor modal sosial dengan baik. Ataupun kepada peserta dari jalur partai politik sekalipun, agar lebih menyempurnakannya. Kata Kunci: Jalur Independen, Modal Sosial.
dc.title Peran Modal Sosial Dalam Pemenangan Pasangan Calon Independen Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2015 di Kota Banjarbaru (Studi Kemenangan Nadjmi Adhani dan Darmawan Jaya Setiawan)


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account