Repo Mhs ULM

Pengaruh Kebasahan Tanah Gambut terhadap Perubahan Daya Serap Air Akibat Dibakar di Kecamatan Landasan Ulin Kalimantan Selatan

Show simple item record

dc.contributor.author Syahbian
dc.date.accessioned 2023-02-23T13:36:13Z
dc.date.available 2023-02-23T13:36:13Z
dc.identifier.uri https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/36088
dc.description.abstract Indonesia mememiliki luas lahan rawa gambut sebesar 10,8?ri luas daratan Indonesia luas lahan gambut diIndonesia diperkirakan sekitar 14,95 juta ha terbesar di pulau Sumatra, Kalimantan dan Papua serta sebagian kecil di sulawesi (Wahyunto, et al., 2014). . Andriesse (1988) menyatakan bahwa proses kering tidak balik dapat di hubungkan dengan kerapatan lindak tanah (bulk density). Kering tidak balik dapat terjadi pada gambut dengan kerapatan lindak yang rendah, sedangkan gambut dengan kerapatan lindak yang tmggl sehingga relatif mudah menyerap air kembali. Tanah gambut menyimpan karbon yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah mineral. Setiap satu gr gambut kering menyimpan sekitar 180-600 mg karbon, sedangkan setiap satu gr tanah mineral hanya mengandung 5-80 mg kabon. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif yang variabelnya pendekatan dilakukan melalui survei tanah dan didukung oleh hasil analisis tanah di laboratorium. Hasilnya menunjukkan nilai air kandungan dan serapan air tanah gambut di hutan lindung Tanah gambut Banjarbaru berdasarkan waktu yang berbeda dan menunjukkan penurunan kadar dan serapan tanah gambut
dc.title Pengaruh Kebasahan Tanah Gambut terhadap Perubahan Daya Serap Air Akibat Dibakar di Kecamatan Landasan Ulin Kalimantan Selatan


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account