Abstract:
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai dari deplesi sumber
daya alam, degradari lahan, serta nilai PDRB Hijau subsektor pertambangan
batubara Provinsi Kalimantan Selatan dengan penggunakan pendekatan
perhitngan PDRB Hijau. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan
pendekatan kuantitatif, jenis data yang digunakan yaitu data sekunder berupa time
series tahun 2016 – 2020.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa nilai deplesi sumber daya
batubara mengalami fluktuasi dimana perolehan nilai tertinggi terjadi pada tahun
2018 yaitu sebesar Rp73,78 miliar. Sedangkan nilai degradasi lahan
pertambangan batubara sangat besar dengan perolehan nilai tertinggi sebesar
Rp66,88 triliun pada tahun 2018. Nilai PDRB Hijau Subsektor Pertambangan
Batubara menunjukkan nilai yang negatif. Hal ini mengartikan bahwa nilai
penyusutan atau pengurangan dan kerusakan lingkungan yang diaktibatkan dari
aktivitas pertambangan batubara lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah
yang dihasilkan dari subsektor pertambangan batubara.