dc.description.abstract |
Alat-alat mekanis yang bekerja pada kegiatan penambangan PT Indocement menggunakan solar sebagai bahan bakar, penggunaan bahan bakar tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar bagi biaya penambangan. Oleh karena itu bahan bakar harus digunakan seefisien mungkin, agar biaya yang dikeluarkan perusahaan dihemat. Perusahaan PT Indocement kendala mengenai konsumsi bahan bakar pada jalur pencil dan jalur bukit 2 atas. Kondisi jalan angkut tambang dapat mempengaruhi kinerja kegiatan produksi, beberapa diantaranya seperti jalan kurang lebar, kemiringan jalan dan jarak jalan angkut. Hal tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kinerja alat angkut yang dapat menurunkan produktifitasnya seperti breakdown, ganti ban, dan penggunaan bahan bakar yang tinggi. Berpengaruh pada konsumsi bahan bakar adalah mengenai kondisi jalan angkut seperti kemiringan jalan, jarak jalan, dan kecepatan yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kondisi alat angkut yang beroperasi dan mengenai teknis alat, spesifikasi alat dan sifat material yang kemudian diolah secara sistematis untuk mengetahui konsumsi bahan bakar dari alat angkut tersebut. Berdasarkan dari hasil perhitungan untuk Jalur Bukit Pencil dan Jalur Bukit 2 Atas Di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan yaitu untuk Jalur Bukit Pencil dengan jarak 780 m, grade jalan 2,67?n rata-rata konsumsi bahan bakar sebesar 105,43 Liter. Sedangkan Jalur Bukit 2 Atas dengan jarak 1200 m, grade jalan 6,67?n rata-rata konsumsi bahan bakar sebesar 128,14 Liter. Dapat disimpulkan Perbandingan total konsumsi bahan bakar alat angkut overburden pada jalur bukit 2 atas lebih besar dibandingkan dengan jalur bukit pencil dan semakin grade tinggi (menanjak), semakin besar konsumsi bahan bakar yang dihasilkan oleh alat angkut. |
|