dc.description.abstract |
Perawatan akhir kehidupan bertujuan agar pasien dengan penyakit kronis dapat hidup dengan sebaik
mungkin disisa kehidupannya dan dapat meninggal dalam keadaan damai. Pendidikan formal perawat dapat meningkatkan pelaksanaan perawatan akhir kehidupan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pendidikan perawat dengan pelaksanaan perawatan akhir kehidupan pada pasien kritis di ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling dengan jenis consecutive sampling. Sampel penelitian sebanyak 40 perawat. Hasil analisis univariat didapatkan sebanyak 5 perawat D3 dan 2 perawat S1 Ners pelaksanaannya buruk, 16 perawat D3 dan 9 perawat S1 Ners pelaksanaanya cukup dan 5 perawat D3 dan 3 perawat S1 Ners pelaksanaanya baik. 2 Perawat S1 Ners yang pelaksanaanya buruk berusia 26 dan 30 tahun sedangkan perawat S1 Ners yang pelaksanaan baik berusia 50 tahun. Analisis data didapatkan nilai perhitungan ?-value sebesar 1,000 (>0,05). Kesimpulan penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan perawat dengan pelaksanaan perawatan akhir kehidupan pada pasien kritis di ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan perawatan akhir kehidupan, salah satunya adalah usia. Perawat yang berusia lebih tua mempunyai penerimaan tentang kematian sehingga mereka mempunyai sikap positif terhadap end of life. Diharapkan bagi perawat yang pelaksanaannya masih kurang bisa mengikuti pelatihan atau seminar agar bisa meningkatkan pemberian perawatan akhir kehidupan
kepada pasien.
Kata kunci: Pasien Kritis, Pelaksanaan Perawatan Akhir Kehidupan, Perawatan Akhir Kehidupan, Tingkat
Pendidikan Perawat |
|