Abstract:
Latar belakang: Berdasarkan data Sensus Penduduk 2019 jumlah penduduk Kota
Banjarbaru sebesar 262.719 jiwa, jika sebanyak 50% masyarakat kota Banjarbaru
menggunakan masker maka kira-kira limbah masker yang dihasilkan sekitar 135.200 per
hari atau sebanyak 4.056.000 limbah masker perbulan.
Tujuan Penelitian: Menganalisis efek dari incinerator terhadap gas buang CO, CO2 dan
NO2 limbah masker sebelum mengunakan sabut kelapa basah dan sesudah menggunakan
sabut kelapa basah.
Metode penelitian: Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain
eksperimen pada penelitian ini yaitu pre-experimental design dengan memberikan
perlakuan dan mengukur hasil dari perlakuan yang dilakukan pretest dan posttest.
Penelitian dilakukan pada Komplek Perumahan Mustika Graha Asri RT 11 RW 01
Loktabat Utara Banjarbaru Kalimantan Selatan pada bulan April tahun 2022.
Hasil penelitian: Dari hasil pengolahan data statistik menggunakan metode paired t test
didapatkan gas buang CO dengan nilai signifikansi sebesar 0,853 (p>0,05), CO2 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,002 (p0,05).
Kesimpulan: Gas buang yang memiliki perbedaan signifikan sebelum dan sesudah
menggunakan filter sabut kelapa basah adalah gas buang CO2, sedangkan untuk gas CO
dan gas buang NO2 tidak terjadi perbedaan signifikan. Masih banyak kekurangan yang
perlu dibenahi agar proses pembakaran dalam insinerator semakin optimal.
Kata kunci : Incinerator, limbah masker, sabut