Abstract:
Pertambangan merupakan kegiatan yang bertujuan memindahkan bahan atau material alam di bawah permukaan tanah untuk pemanfaatan bahan galia. Salah satu dari resiko kegiatan penambangan adalah air limpasan. Dalam upaya penanggulangan masalah tersebut dilakukan peninjauan lapangan khusus pada masalah air limpasan dan sistem pemopaan sump. Pada penelitian ini catchment area terdapat kendala pada pit 1 PT PPA Site SKS yaitu bukaan lahan yang terlalu luas yaitu 717.345,178 m2, karena catchment area yang terlalu luas untuk penambangan yang hanya memiliki 4 fleet dan 1 unit pompa utama, sehingga mengakibatkan debit air limpasan terlalu besar, sedangkan area lowest point harus segera mine out untuk percepatan In Pit Dump.
Pada penelitian ini, perhitungan curah hujan rencana menggunakan metode Gumbel, perhitungan waktu konsentrasi hujan menggunakan persamaan rumus kirpich, perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus monobe, Penentuan luas catchment area menggunakan software ArcGIS 10.8 dan perhitungan debit air limpasan menggunakan metode rasional.
Berdasarkan hasil pengolahan data, debit air limpasan yaitu 4.753,62 m3/jam, debit air tanah 2,04 m3/jam, slippery dan target produksi alat gali, maka dibuat 5 tahap stage plan. Tahap 1 memerlukan 4 hari, tahap 2 memerlukan 14 hari, tahap 3 memerlukan 9 hari, tahap 4 memerlukan 7 hari dan tahap 5 memerlukan 11 hari, dengan total pengerjaan adalah 40 hari. Selain itu dilakukan pembuatan 2 paritan dengan panjang paritan 500m, lebar dasar paritan 1,74m, lebar permukaan paritan 3,83m, tinggi paritan 1,8m, maka volume per-paritan kurang lebih 2.505,08 m3 dengan total volume setidaknya 4.800 m3.
Kata-kata kunci: Air Limpasan, Stage Plan, Paritan