dc.description.abstract |
Geoteknik adalah ilmu geologi yang masih berhubungan dengan lingkungan seperti seperti halnya pembangunan tempat pemprosesan akhir (TPA) sampah dengan membuat material penghalang (clay liner). Satu kelemahan dari TPA adalah merembesnya air lindi yang dapat mencemari lingkungan. Parameter yang penting bagi keberhasilan clay liner adalah permeabilitas. Permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah untuk mengalirkan air melalui pori tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis efektifitas penggunaan material baru sebagai alternatif lapisan penghalang tersebut yaitu campuran pasir, bentonite, dan kitosan. Sampel yang digunakan adalah bentonit dan kitosan yang dicampur dengan beberapa perlakuan dengan variasi 2, 4, 6% kitosan mengikuti metode yang dilakukan oleh beberapa peneliti (Aguilar et al., 2016 Taytak et al., 2012). Pengaruh penambahan kitosan pada bentonite dilakukan pada satu density dan kadar air yang sama yaitu 1.6g/cm3 dan kadar air 10%. Komposisi campuran adalah 90% pasir, 9,8, 9,6, dan 9,4?ntonit dengan kitosan masing-masing 0,2, 0,4, dan 0,6%. Pengujian yang dilakukan adalah permeabilitas untuk mengetahui rembesan air yang terjadi pada campuran, direct shear test, dan berat jenis. Pengujian pendukung lainnya seperti FTIR, SEM, XRD, dan XRF. Berdasarkan hasil analisis secara umum, pengaruh campuran pasir dan bentonite?kitosan pada koefisien permeabilitas pada kepadatan 1,6 gr/cm3 dan kadar air 10% dihasilkan semakin kecil dengan bertambahnya kitosan. Hanya saja, selisihnya tidak terlalu besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dengan 2% sudah cukup dipakai untuk lapisan clay liner pada TPA. Penambahan bentonite-kitosan pada campuran tidak sampai mengurangi sudut gesek dalam sampel. |
|