Abstract:
Dengan adanya kegiatan aktivitas penambangan, maka akan menimbulkan dampak terhadap kualitas lingkungan lebih khususnya pada kualitas air. Manajemen air penting untuk diperhatikan dalam industri tambang, sehingga dilakukan suatu metode sistem penyaliran tambang untuk penanganan air yang akan mencemari sungai, danau, maupun lingkungan sekitar dengan cara pembuatan kolam pengendapan (settling pond). Kolam pengendapan berfungsi untuk mengendapkan lumpur atau material lain sehingga air yang dialirkan dari kolam pengendapan ke sungai sudah jernih, selain itu hal ini juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pendangkalan sungai. Kolam pengendapan juga dapat berfungsi sebagai tempat pengontrol kualitas dari air yang akan dialirkan keluar kolam pengendapan.
Dari hasil perhitungan, debit yang didapatkan dari limpasan disposal sebesar 1,005 m3/detik dan pompa sebesar 0,195 m3/detik dengan debit total 1,2 m3/detik. Dimensi kolam yang ideal, didapatkan waktu pemeliharaan kolam sangat beragam, untuk pemeliharaan kolam waktu tercepat yaitu setelah 20 hari sedangkan untuk waktu terlama yaitu 2.971 hari. Namun, kolam yang waktu pemeliharaanya kurang dari 1 tahun yaitu kolam 1 memerlukan waktu selama 20 hari untuk sekali pengerukan, kolam 2 memerlukan waktu selama 40 hari untuk sekali pengerukan, kolam 3 memerlukan waktu selama 192 hari untuk sekali pengerukan, dan kolam 4 memerlukan waktu selama 352 hari untuk sekali pengerukan.
Dengan nilai TSS 5.892 mg/l pada inlet kolam 1 dapat menurunkan nilai TSS hingga 2.859,67 mg/l, pada outlet kolam 2, dapat turun hingga 1.412,798 mg/l, pada outlet kolam 3 dapat turun hingga 291,005 mg/l dan pada outlet kolam 4 dapat turun hingga 159,903 mg/l. Dari ke-4 kolam tersebut sebenarnya sudah mampu menurunkan TSS dari 5.892 mg/l hingga sampai 159,903 mg/l dan sudah sesuai dengan baku mutu PerGub KalSel No.36 tahun 2008 dengan nilai TSS 200 mg/l.
Kata kunci: Kolam, Pengendapan Debit, Pemeliharaan, TSS