dc.description.abstract |
Di Kalimantan Selatan banyak dijumpai tanaman Purun Tikus tumbuh liar di lahan berair untuk bahan kerajinan dan peternakan Itik Alabio, banyak ditemukan bulu itik yang dibuang langsung ketempat pembuangan, Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian komposit berpenguat bulu itik dan serat purut tikus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume hybrid composite bulu itik – serat purun tikus bermatrix polyester terhadap kekuatan bending dan bentuk patahan. Uji bending dilakukan menggunakan standar ASTM D790-02 dan metode yang digunakan dalam pembuatan spesimen adalah metode hand-lay up dengan komposisi 78% polyester, 2% katalis, 20% penguat dengan fraksi volume : (10% : 90%), (20% : 80%), (30% : 70%), (40% : 60%), (50% : 50%), (60% : 40%), (70% : 30%), (80% : 20%), (90% : 10%). Hasil peneletian diperoleh nilai momen, tegangan dan regangan bending tertinggi pada fraksi volume (10% : 90%) dan terendah pada fraksi volume (90% : 10%). Dari nilai tersebut bahwa semakin banyak serat purun tikus karena memiliki ikatan yang kuat dan bersifat hydrophilic, sedangkan bulu itik memiliki kandungan keratin memberikan sifat hydrophobic, menjadikan ikatan antara serat purun tikus, bulu itik dan polyester kurang baik. Bentuk patahan yang dihasilkan adalah patahan fiber fill out dimana serat ikut tertarik keluar.
Kata Kunci : ASTM, Kekuatan Bending, Bentuk Patahan, Fraksi Volume |
|