Pelaksanaan Rehabilitasi Terhadap Pecandu Narkotika Oleh Badan Narkotika Nasional Kota Banjarbaru

Abstract

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika oleh Badan Narkotika Nasional Kota Banjarbaru dan juga untuk mengetahui kendala yang terjadi saat pelaksanaan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika oleh Badan Narkotika Nasional Kota Banjarbaru. Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum empiris, yaitu jenis penelitian lapangan dengan cara mengumpulkan data primer dan didukung dengan data sekunder yang terdiri dari: bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier yang didapat dari penelitian kepustakaan. Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa; Pertama, seseorang yang terbukti sebagai pengguna narkotika akan ditindak lanjuti oleh BNN, dimulai dengan tahap tes urine untuk memastikan pasien positif atau negatif, kemudian tahap detoksifikasi (evaluasi fisik dan psikiater), dilanjutkan dengan tahap stabilitasi yang dilakukan oleh dokter, psikolog, perawat, serta konselor, selanjutnya tahap primary, pada tahap ini mendapat terapi, lalu tahap re-entry yang merupakan tahap penetapan dari tahap sebelumnya, terakhir tahap after case yang merupakan tahap pasca rehabilitasi, bisa berupa rawat jalan. Kedua, kendala yang terjadi saat pelaksanaan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika oleh Badan Narkotika Nasional Kota Banjarbaru yaitu pecandu narkotika kebanyakan jarang melaporkan, biasanya apabila tidak tertangkap, diantar keluarga, atau sudah memiliki masalah seperti punya banyak hutang dimana-mana, barang-barang pribadi sudah banyak dijual baru melaporkan diri dan keluaga kurang paham apabila ingin rehabilitasi ke BNN, Polres, atau Rumah Sakit, maka diperlukan sosialisasi ditingkat masyarakat seperti kelurahan, pendidikan dan pemerintah.