Abstract:
ABSTRAK
Salah satu penyebab utama ketidakstabilan lereng batuan sedimen adalah adanya keberadaan air. Longsor pada lereng terjadi akibat parameter kekuatan geser batuan berupa kohesi dan sudut gesek dalam terganggu karena adanya perubahan kandungan air pada batuan tersebut. Mengingat tingginya intensitas curah hujan diwilayah Kalimantan pada umumnya dan Kalimantan selatan secara khususnya, maka penelitian dengan topik pengaruh kadar air terhadap kuat geser pada sampel batu lempung dan sampel campuran pasir semen skala laboratorium dilakukan untuk mengetahui penyebab terganggunya kekuatan geser batuan karena adanya perubahan kandungan air.
Penelitian ini didahului dengan preparasi sampel batu lempung dan pembuatan sampel campuran semen dengan pasir halus dan pasir kasar. Tahapan selanjutnya dalam penelitian ini adalah pengujian laboratorium terhadap sampel batu yang ada mencakup pengujian sifat fisik dan sifat mekanik batuan. Korelasi dilakukan dengan variasi kadar air pada sampel batuan terhadap parameter kuat geser batuan (kohesi dan sudut gesek dalam).
Hasil penelitian menunjukkan nilai kadar air terhadap nilai kohesi hubungan linear negatif dari persamaan y = -1688.6x + 226.49 R2 = 0.8464 pada batu lempung, hubungan linear positif dari persamaan y = 131.54x + 387.84 R2 = 0.0026 pada pasir halus dan hubungan linear negatif dari persamaan y = 3687.4x + 454.84 R2 = 0.891 pada pasir kasar. Hubungan nilai kadar air terhadap nilai sudut gesek dalam hubungan linear negatif dari persamaan y = -175.36x + 34.502 R2 = 0.6711 pada batu lempung, persamaan y = -83.709x + 26.209 R2 = 0.9671 pada pasir halus dan persamaan y = -390.37x + 37.442 R2 = 0.7423 pada pasir kasar. Korelasi antara kadar air terhadap kohesi dan sudut gesek dalam nilai kadar air yang semakin besar menunjukkan nilai kohesi dan sudut gesek dalam yang semakin kecil.
Kata Kunci : Kadar Air, Kohesi, Porositas, Sudut Geser Dalam