Abstract:
Permasalahan siswa dalam pembelajaran IPA tema 7 kelas V SDN Tundakan adalah rendahnya minat siswa untuk menggali materi lebih jauh serta kurangnya interaksi antar siswa dan siswa terlihat bosan dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan hanya duduk dan mencatat sambil mendengarkan guru menjelaskan. Oleh karena itu salah satu upaya meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil belajar yaitu melalui model Explicit Instruction, Problem Based Learning (PBL) dan Numbered Heads Together (NHT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis motivasi belajar siswa, menganalisis aktivitas siswa dan untuk menganalisis hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Tundakan Tahun Pelajaran 2021/2022, jumlah siswa sebanyak 16 orang. Data dihasilkan dari hasil temuan berupa lembar instrument, lembar observasi dan tes hasil belajar, kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif dan digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria pada masing-masig indikator keberhasilan aktivitas guru dan siswa, motivasi siswa, serta tercapainya ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasikal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada setiap pertemuan selalu meningkat, pada pertemuan I, II, III dan IV Guru mendapatkan kriteria “Sangat Baik” dengan jumlah skor yang terus meningkat yaitu pada pertemuan I 25, pertemuan II 28, pada pertemuan III 35 dan pertemuan IV memperoleh skor 36. Motivasi siswa pada pertemuaan I mencapai skor 75% kriteria “Sebagian Besar Termotivasi”, pada pertemuan II mencapai skor 100% kreteria “Sangat Termotivasi”, pada pertemuan III mencapai skor 100% kriteria “Sangat Termotivasi” dan pada pertemuan IV mencapai skor 100?ngan kategori “Sangat Termotivasi”. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada pertemuan I memperoleh kriteria “Aktif”, pertemuan II kriteria “Hampir Seluruh Siswa Aktif, pertemuan III “Seluruh Siswa Aktif” dan pada pertemuan IV menjadi kriteria “Seluruh Siswa Aktif”. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan I memperoleh 43,75%, meningkat pada pertemuan II menjadi 62,5%, pada pertemuan III mencapai 93,75?n pada pertemuan IV memperoleh 93,75%.
Berdasarkan hasil temuan ini dapat disimpulkan bahwa Explicit Instruction, Problem Based Learning (PBL) dan Numbered Heads Together (NHT), dapat meningkatkan motivasi, aktivitas dan hasil belajar siswa. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
